Jumat, 19 Agustus 2016

Teks Novel

Teks Novel
(Dihimpun oleh Hanik Nada Amalia dan Hanna Ariani)

  1. 1.      Pengertian

Novel berasal dari bahasa novella, yang dalam bahasa jerman disebut novelle dan novel dalam bahasa inggris, dan inilah yang kemudian masuk ke Indonesia. Secara harfiah novella berarti sebuah barang baru yang kecil, yang kemudian diartikan sebagai cerita pendek yang berbentuk prosa.[1]
Novel menurut H. B. Jassin dalam bukuny Tifa Penyair dan Daerahnya adalah suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang luar biasa karena kejadian ini terlahir suatu konflik, suatu pertikaian, yang mengalihkan jurusan nasib mereka.[2]
Novel menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah karangan yang panjang dan berbentuk prosa dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang lain di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya, sosial, moral dan pendidikan.


  1. 2.      Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah suatu unsur yang membangun karya sastra dari luar. Diantaranya adalah: latar belakang penulis seperti agama, pendidikan, dan keadaan sosial dan latar belakang penulisan cerita pada novel.

  1. 3.      Unsur Intrinsik

Unsur Intrinsik adalah suatu unsur yang membangun karya sastra dari dalam.
a.       Tema
Tema adalah pokok-pokok permasalahan yang ada dalam novel.
b.      Penokohan
Penokohan adalah Pemberian watak atau karakter tokoh pada novel. Penokohan bisa diberikan secara langsung pada teks novel, dialog antar tokoh, keadaan lingkungan tokoh, atau dengan penggambaran oleh tokoh lain.
c.       Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk jalan cerita suatu novel. Alur dibagi menjadi alur maju dan alur mundur
d.      Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara penulis menggambarkan atau melukiskan ceritanya dengan estetika.
e.       Latar
Latar adalah penggambaran terjadinya suatu peristiwa-peristiwa dalam novel meliputi temapat, waktu, dan suasana
f.       Sudut Pandang
Sudut Pandang adalah posisi pengarang dalam cerita yang dipaparkannya. Sudut Pandang terbagi menjadi 4, yaitu: sudut pandang orang pertama pelaku utam, sudut pandang orang pertama pelaku sampingan, sudut pandang orang ketiga serbatahu, dan sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat.
g.      Amanat
Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang pada pembaca.

  1. 4.      Karakteristik

Karakteristik novel, antara lain:
a.       Memiliki kata lebih dari 35.000
b.      Jumlah halaman, novel mencapai 100 hal. kuarto atau lebih
c.       Jumlah waktu, waktu rata-rata yang digunakan untuk membaca novel paling diperlukan sekitar 2 jam (120 menit).
d.      Novel bergantung pada perilaku dan mungkin lebih dari satu pelaku.
e.       Novel menyajikan lebih dari satu impresi.
f.       Novel menyajikan lebih dari satu efek.
g.      Novel menyajikan lebih dari satu emosi.
h.      Novel memiliki skala yang lebih luas
i.        Seleksi pada novel lebih ketat
j.        Kelajuan dalam novel lebih lambat
k.      Dalam novel unsur-unsur kepadatan dan intensitas tidak begitu diutamakan.

  1. 5.      Jenis

Berdasarkan kejadian nyata atau tidaknya, novel dibagi menjadi 2, yaitu:
a.       Novel fiksi
Novel berisi cerita yang tidak pernah terjadi dalam dunia nyata.
b.      Novel non-fiksi
Novel berisi cerita di dalamnya adalah suatu fakta yang terjadi di dunia nyata

Berdasarkan genre cerita
a.       Novel Roman
Novel yang ceritanya berkisah tentang percintaan dan kasih sayang.
b.      Novel Horror
Novel yang mempunyai cerita yang menegangkan dan seram.
c.       Novel Komedi
Novel yang cerita di dalamnya mengandung unsur kelucuan sehingga membuat pembaca terhibur.
d.      Novel Inspiratif
Nove yang cerita di dalamnya ditujukan untuk menginspirasi para pembaca.

  1. 6.      Gaya Bahasa

Gaya Bahasa dalam novel sama dengan gaya bahasa dalam cerpen. Gaya bahasa dalam novel dibagi menjadi dua, yaitu: gaya bahasa retorika dan gaya bahasa kiasan.
Gaya bahasa retorika adalah gaya bahasa yang maknanya disampaikan secara langsung dalam kalimat.
Macam-macam gaya bahasa retorika, antara lain :

a.       Eufimisme
Eufemisme adalah gaya bahasa yang menyampaikan maknanya secara lebih halus agar tidak menyinggung orang lain.
Contoh:
Akibat perbuatannya yang mencoreng nama baik perusahaan, dia diberi sangsi pensiun dini oleh bosnya.

b.      Litotes
Litotes adalah gaya bahasa yang sifatnya merendakan diri dan tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.

c.       Tautologi
Tautologi adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berulang-ulang dengan kata yang maknanya sama.
Contoh:
Tak ada angin tak ada badai, Budi tiba-tiba marah kepada Andi.

d.      Hiperbol
Hiperbol adalah gaya bahasa yang sengaja dibuat berlebihan.
Contoh: Air matanya mengalir dan membanjiri wajahnya.

e.       Paradoks
Paradoks adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan tetapi mengandung kebenaran.
Contoh:
Sebagai orang yang sukses, saya juga terus mengalami kegagalan.

Gaya bahasa kiasan adalah gaya bahasa yang maknanya tidak disampaikan secara langsung. Macam-macam gaya bahasa kiasan, antara lain:
a.       Persamaan/simile
Simile adalah gaya bahasa kiasan yang membandingkan suatu hal dengan hal yang lain.
Contoh:
Senyumnya seperti bunga mawar yang sedang mekar.
b.      Alegori
Alegori adalah gaya bahasa yang megibaratkan atau menyimbolkan suatu hal dengan benda.
Contoh: Kancil menipu buaya. Kancil adalah simbol kecerdikan.
c.       Personifikasi
Personifikasi adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai benda hidup.
Contoh: Angin berlari dengan sangat kencangnya melewati lembah.

7.      Contoh
“Satu bilur air mata akhirnya ikut menetes dari wanita berwajah redup yang terbaring tak berdaya di atas tempat tidur. Mereka berdua bersitatap satu sama lain, lamat-lamat. Lima belas detik senyap. Hanya desau angin lembah menelisik daun jendela. Ya Allah, sungguh sejak kecil ia menyimpan semuanya sendirian. Sungguh. Demi adik-adiknya. Demi kehidupan mereka yang lebih baik. Ia rela melakukannya. Tapi, sepertinya semua sudah usai. Waktunya sudah selesai. Tidak lama lagi.” -dikutip dari novel Tere Liye “Bidadari-Bidadari Surga”



Kamus Besar Bahasa Indonesia




[1] Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2010), h. 9.  
[2] Suroto, Teori dan Bimbingan Apresiasi Sastra INDONESIA untuk SMTA (Jakarta: Erlangga, 1989), h. 19.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar