Teks Novel
(Dihimpun oleh Hanik
Nada Amalia dan Hanna Ariani)
- 1. Pengertian
Novel
berasal dari bahasa novella, yang dalam bahasa jerman disebut novelle
dan novel dalam bahasa inggris, dan inilah yang kemudian masuk ke
Indonesia. Secara harfiah novella berarti sebuah barang baru yang kecil, yang
kemudian diartikan sebagai cerita pendek yang berbentuk prosa.[1]
Novel
menurut H. B. Jassin dalam bukuny Tifa Penyair dan Daerahnya adalah
suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang luar biasa karena
kejadian ini terlahir suatu konflik, suatu pertikaian, yang mengalihkan jurusan
nasib mereka.[2]
Novel
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah karangan yang panjang dan berbentuk
prosa dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang lain di
sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Novel adalah
bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya, sosial, moral
dan pendidikan.
- 2. Unsur Ekstrinsik
Unsur
ekstrinsik adalah suatu unsur yang membangun karya sastra dari luar. Diantaranya
adalah: latar belakang penulis seperti agama, pendidikan, dan keadaan sosial
dan latar belakang penulisan cerita pada novel.
- 3. Unsur Intrinsik
Unsur Intrinsik
adalah suatu unsur yang membangun karya sastra dari dalam.
a.
Tema
Tema adalah pokok-pokok permasalahan yang ada dalam novel.
b.
Penokohan
Penokohan adalah Pemberian watak atau karakter tokoh pada novel.
Penokohan bisa diberikan secara langsung pada teks novel, dialog antar tokoh,
keadaan lingkungan tokoh, atau dengan penggambaran oleh tokoh lain.
c.
Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk jalan cerita suatu
novel. Alur dibagi menjadi alur maju dan alur mundur
d.
Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara penulis menggambarkan atau melukiskan
ceritanya dengan estetika.
e.
Latar
Latar adalah penggambaran terjadinya suatu peristiwa-peristiwa
dalam novel meliputi temapat, waktu, dan suasana
f.
Sudut Pandang
Sudut Pandang adalah posisi pengarang dalam cerita yang
dipaparkannya. Sudut Pandang terbagi menjadi 4, yaitu: sudut pandang orang
pertama pelaku utam, sudut pandang orang pertama pelaku sampingan, sudut
pandang orang ketiga serbatahu, dan sudut pandang orang ketiga sebagai
pengamat.
g.
Amanat
Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang pada pembaca.
- 4. Karakteristik
Karakteristik
novel, antara lain:
a.
Memiliki kata
lebih dari 35.000
b.
Jumlah halaman,
novel mencapai 100 hal. kuarto atau lebih
c.
Jumlah waktu,
waktu rata-rata yang digunakan untuk membaca novel paling diperlukan sekitar 2
jam (120 menit).
d.
Novel
bergantung pada perilaku dan mungkin lebih dari satu pelaku.
e.
Novel
menyajikan lebih dari satu impresi.
f.
Novel
menyajikan lebih dari satu efek.
g.
Novel
menyajikan lebih dari satu emosi.
h.
Novel memiliki
skala yang lebih luas
i.
Seleksi pada
novel lebih ketat
j.
Kelajuan dalam
novel lebih lambat
k.
Dalam novel
unsur-unsur kepadatan dan intensitas tidak begitu diutamakan.
- 5. Jenis
Berdasarkan
kejadian nyata atau tidaknya, novel dibagi menjadi 2, yaitu:
a.
Novel fiksi
Novel berisi cerita yang tidak pernah terjadi dalam dunia nyata.
b.
Novel non-fiksi
Novel berisi cerita di dalamnya adalah suatu fakta yang terjadi di
dunia nyata
Berdasarkan
genre cerita
a.
Novel Roman
Novel yang ceritanya berkisah tentang percintaan dan kasih sayang.
b.
Novel Horror
Novel yang
mempunyai cerita yang menegangkan dan seram.
c.
Novel Komedi
Novel yang cerita di dalamnya mengandung unsur kelucuan sehingga
membuat pembaca terhibur.
d.
Novel
Inspiratif
Nove yang cerita di dalamnya ditujukan untuk menginspirasi para
pembaca.
- 6. Gaya Bahasa
Gaya Bahasa
dalam novel sama dengan gaya bahasa dalam cerpen. Gaya bahasa dalam novel
dibagi menjadi dua, yaitu: gaya bahasa retorika dan gaya bahasa kiasan.
Gaya bahasa
retorika adalah gaya bahasa yang maknanya disampaikan secara langsung dalam
kalimat.
Macam-macam
gaya bahasa retorika, antara lain :
a.
Eufimisme
Eufemisme adalah gaya bahasa yang
menyampaikan maknanya secara lebih halus agar tidak menyinggung orang lain.
Contoh:
Akibat perbuatannya yang mencoreng
nama baik perusahaan, dia diberi sangsi pensiun dini oleh bosnya.
b.
Litotes
Litotes adalah gaya bahasa yang
sifatnya merendakan diri dan tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
c.
Tautologi
Tautologi adalah gaya bahasa yang
menyatakan sesuatu secara berulang-ulang dengan kata yang maknanya sama.
Contoh:
Tak ada angin tak ada badai, Budi
tiba-tiba marah kepada Andi.
d.
Hiperbol
Hiperbol adalah gaya bahasa yang
sengaja dibuat berlebihan.
Contoh: Air matanya mengalir dan
membanjiri wajahnya.
e.
Paradoks
Paradoks adalah gaya bahasa yang
mengandung pertentangan tetapi mengandung kebenaran.
Contoh:
Sebagai orang yang sukses, saya
juga terus mengalami kegagalan.
Gaya bahasa kiasan adalah gaya
bahasa yang maknanya tidak disampaikan secara langsung. Macam-macam gaya bahasa
kiasan, antara lain:
a.
Persamaan/simile
Simile adalah gaya bahasa kiasan
yang membandingkan suatu hal dengan hal yang lain.
Contoh:
Senyumnya seperti bunga mawar yang
sedang mekar.
b.
Alegori
Alegori adalah gaya bahasa yang
megibaratkan atau menyimbolkan suatu hal dengan benda.
Contoh: Kancil menipu buaya. Kancil
adalah simbol kecerdikan.
c.
Personifikasi
Personifikasi adalah gaya bahasa
yang mengumpamakan benda mati sebagai benda hidup.
Contoh: Angin berlari dengan sangat
kencangnya melewati lembah.
7.
Contoh
“Satu bilur air mata akhirnya ikut menetes dari
wanita berwajah redup yang terbaring tak berdaya di atas tempat tidur. Mereka
berdua bersitatap satu sama lain, lamat-lamat. Lima belas detik senyap. Hanya
desau angin lembah menelisik daun jendela. Ya Allah, sungguh sejak kecil ia
menyimpan semuanya sendirian. Sungguh. Demi adik-adiknya. Demi kehidupan mereka
yang lebih baik. Ia rela melakukannya. Tapi, sepertinya semua sudah usai. Waktunya
sudah selesai. Tidak lama lagi.” -dikutip dari novel Tere Liye
“Bidadari-Bidadari Surga”
Kamus
Besar Bahasa Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar