Sebuah
paragraf dibentuk olah beberapa kalimat yang saling menunjang dan hanya
mengandung satu gagasan pokok dan dijelaskan oleh beberapa gagasan penunjang.
Gagasan pokok dituangkan dalam kalimat utama dan gagasan penunjang dituangkan
dalam kalimat penunjang. Jadi, setiap paragraf terdiri dari kalimat utama dan
kalimat penunjang.
Dalam
kalimat utama, penulis kadang-kadang mengemukakan generalisasi yang menuntut
penguraian dan pembuktian. Penguraian dan pembuktian ini dikemukakan dalam
kalimat-kalimat panjang atau kalimat-kalimat pembantu. Pengembangan paragraf
dalam bentuk ini dimulai dengan mengetengahkan persoalan pokok atau gagasan
utama, kemudian diikuti dengan gagasan penunjang yang berfungsi sebagai
penjelas. Kalimat utama berisi pernyataan umum. Berikut diagram pengembangan
paragraf.
Contoh:
Kosa kata memegang
peranan dan merupakn unsur yang paling mendasar dalam kemampuan berbahasa,
khususnya dalam karang-mengarang. Jumlah kosa kata yang dimiliki
oleh seseorang. Di samping itu jumlah
kosa kata yang dikuasai seseorang, juga akan menjadi indikator bahwa orang itu
mengetahui sekian banyak konsep. Semakin banyak kosa kata yang dikuasi, semakin
tinggi pula pengetahuan seseorang. Dengan demikian, seorang penulis akan mudah
memilih kata-kata yan tepat atau cocok untuk mengungkapkan gagasan yang ada
dipikirannya.
Kalimat
topik (pernyataan umum) terdapat pada awal paragraf, dan diikuti
gagasan-gagasan penunjang, yang berisi peranan kosa kata bagi seseorang (secara
deduktif).
Ada
juga paragraf yang dimulai dengan generalisasi (kesimpulan) dan diakhiri dengan
generalisasi pula. Generalisasi pertama sebagai kalimat utama, sedangkan
generalisasi kedua (pada akhir paragraf) memberikan kesimpulan. Bentuk ini jika
isi paragraf sangat kompleks dan memerlukan pengulangan.
Contoh:
Peningkatan taraf
pendidikan para petani dirasakan sama pentingnya dengan usaha peningkatan taraf
hidup mereka. Petani yang berpendidikan cukup, dapat mengubah system pertanian
tradisional misalnya bercocok tanam yang memenuhi kebutuhan pangan, menjadi petani modern
yang produktif. Petani yang berpendidikan cukup, mampu menunjang pembangunan
secara positif. Mereka dapat memberikan umpan balik yang setimpal terhadap
gagasa-gagasan yang dilontarkan perencana pembangunan, baik di tingkat pusat
maupun di tingkan daerah. Itulah sebabnya, peningkatan taraf pendidikan para
petani dirasakan sangat mendesak.
Kalimat utama
terletak pada awal dan akhir paragraf dengan kalimat bervariasi.
Paragraf juga dapat diawali dengan peristiwa-peristiwa
khusus, lalu diakhiri dengan generalisasi. Dalam bentuk ini, kalimat utama
terletak di akhir paragraf. Perhatikan diagram di bawah ini.
Contoh:
Pada waktu anak memasuki dunia pendidikan,
pengajaran bahasa Indonesia secara metodologis dan sistematis bukanlah
merupakan halangan baginya untuk memperluas dan memantapkan bahasa daerahnya.
Setelah anak didik menginggalkan kelas, ia kembali menggunkan bahasa daerah,
baik dalm pergaulan dengan teman-temanya atau dengan orang tuanya. Jam sekolah berlangsung beberapa jam. Baik waktu
isrirahat atau di antara jam-jam pelajaran, unsur-unsur bahasa daerah tetap
menerobos. Ditambah lagi jika sekolah itu bersifat homogen dan gurunya pun
penutur asli bahasa daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan
pengetahuan si anak terhadap bahasa daerahnya akan melaju terus dengan cepat.
Ada juga paragraf yang tidak mempunyai kalimat utama.
Gagasan pokoknya tersebar dalam kalimat-kalimat yang terangkai pada paragraf
tersebut. Bentuk ini dapat dijumpai dalam karangan narasi (yang berbentuk
cerita) atau deskripsi (yang berbentuk lukisa). Pikiran utamanya didukung oleh semua kalimat
penunjang.
Contoh:
Keributan
ayam berkukuruyuk bersahut-sahutan mengendur. Kian lama kian berkurang.
Akhirnya tinggal satu-satu saja yang terdengar kokok yang nyaring. Dan
ayam-ayam itu sudah mulai turun dari kandangnya, pergi ke ladang dan pelataran.
Dengung dan raung lalu lintas jalan raya kembali menggila seperti kemarin.
Raung klakson mobil dan desis kereta api bergema-gema menerobos ke
relung-relung rumah di sepanjang jalan. Sayup-sayup terdengar lonceng gereja
menyongsong hari baru dan menyatakan selamat tinggal pada hari kemarin.
Paragraf
di atas terdiri dari beberapa kalimat yang semuanya menjelaskan tentang suasana
pagi hari. Jadi, pikiran
utama tersebar dalam paragraf tersebut. Karya fiksi umunya menggunakan bentuk
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar